16 July 2010

"GANJA" KAWAN atau LAWAN???

Apakah Manteman saat ini sedang memiliki dilema tentang ganja  seperti saya? Mungkin Anda atau teman Anda saat ini sedang terjerumus dalam kenikmatan ganja ? Atau mungkin baru akan terjerumus alias Anda sedang berdiri di pinggir jurang nan terjal ? Kalau jawabannya adalah IYA, maka Anda sedang membuka blog yang tepat. Namun, jika jawabannya TIDAK, maka pasti Anda sedang tidak ada kerjaan membuka blog ini. Tapi itu lebih baik, daripada Anda membuka website lain yang sudah diblokir. Hehe..


Jika Anda membaca di situs-situs internet, tanaman ganja atau sejenisnya (misalnya : ganja) sekarang sedang ramai dipergunjingkan. Masalah utama yang dibahas adalah apakah ganja memiliki kegunaan positif atau tidak? Berbahaya atau tidak ? Dan kalau pun memiliki kegunaan positif, apakah ganja bisa dilegalkan di Indonesia, negara kita tercinta ini.

Banyak pro dan kontra dalam membicarakan masalah ganja ini. Ada yang pro bahwa ganja banyak memiliki kegunaan positif dan di lain pihak, banyak kalangan yang kontra dengan ganja dan memiliki paradigma bahwa ganja berefek sangat negatif. Di Indonesia, ganja digolongkan dalam golongan 1 alias zat yang paling berbahaya seperti yang tertulis dalam UU no 22 tahun 97 (jangan sekali-sekali Anda membuka buku UU ini, kalau memang Anda tidak memilikinya).


Nah, dari artikel-artikel yang didapat dari internet, kami mencoba menyusunnya menjadi suatu bahan pertimbangan bagi Anda yang sedang memikirkan do’i (ganja) atau hanya sekedar penambah wawasan bagi para pembaca yang budiman, terlepas dari segala paradigma Anda tentang ganja.

Sebelum Anda membaca artikel, mungkin Anda bingung menentukan sikap. Namun, kami yakin bahwa dengan Anda membaca ini, maka Anda akan semakin bingung (walaupun kami tidak mengharapkan itu).

Jadi, supaya Anda memahami artikel ini dengan baik, maka bacalah artikel ini dengan pikiran yang sehat, hati yang bersih, dan jiwa yang teguh. Namun, hal ini tidak berlaku bila TANGAN KANAN ANDA SEDANG MENJEPIT SELINTING GANJA.

Di bawah ini, kami uraikan manfaat positif dan negatif ganja. Silakan menikmatinya.


A. MANFAAT POSITIF GANJA

Ganja, ternyata memiliki banyak manfaat yang dapat diambil. Selama ini, ganja hanya dikenal karena penyalahgunaannya (abuse) yaitu dengan menghisap daun ganja kering saja. Padahal, ganja memiliki banyak kegunaan mulai dari akar, pohon, dahan, ranting hingga daun yang dapat diolah menjadi tas, souvenir, obat dan aneka fungsi lain.

Menurut informasi dari dunia maya, ganja memiliki potensi medis dalam pengobatan. Selain untuk meringankan rasa sakit, obat-obatan dari ganja juga digunakan untuk menambah nafsu makan bagi penderita anorexia, dan untuk melawan efek samping kemoterapi pada penderita kanker.

Setelah mengadakan seminar pada 2 Juni 2007 lalu, Indonesia National Institute on Drug Abuse (INIDA) menemukan efek positif dari penggunaan ganja berdasarkan beberapa riset di berbagai negara yang telah melegalkan penggunaan ganja.

Di dalam tanaman ganja, terdapat suatu zat yang disebut Tetrahydrocannabinol (THC). Sosiolog Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta, Irwanto menyatakan THC merupakan salah satu zat yang dapat menghilangkan rasa sakit, misalnya pada penderita glukoma. THC memiliki efek analgesik, yang dalam dosis rendahnya saja bisa bikin “tinggi”. Bila kadar THC diperkaya, bisa menjadi lebih potensial untuk tujuan pengobatan. Selain itu di dalam masyarakat tradisonal, opium, cocaina, dan ganja, dipakai sebagai obat herbal. Di masyarakat Aceh, ganja digunakan sebagai penyedap masakan. Tanaman ganja yang selama ini lekat dengan nilai negatif justru mempunyai lebih banyak nilai positif sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Senyawa bernama delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) ini melawan penyakit pembuluh darah atherosclerosis pada tikus. Atherosclerosis muncul bila adanya masalah pada pembuluh darah - misalnya akibat nikotin pada rokok - menyebabkan munculnya reaksi kekebalan dari tubuh yang memicu penimbunan lemak di pembuluh arteri.

Kepala Bidang Riset Indonesian National Institute on Drug Abuse (Inida), Tomi Hardjatno di Jakarta, Kamis mengatakan, ganja selama ini lekat dengan nilai negatif karena tidak ada upaya untuk mengembangkan ke arah positif.

Selama ini, sesuai dengan kriminalisasi penggunanya, ganja berkonotasi buruk. Menurut Tomi, ganja harus dilihat secara proporsional, jangan langsung dibasmi. Harus kita lihat apakah ganja seburuk yang digambarkan. Secara umum ganja tidak menimbulkan ketagihan (withdrawal) seperti halnya morfin. Bila seorang pecandu morfin memutuskan untuk berhenti, dia akan merasakan rasa sakit di tubuh, lazim disebut sakaw. Dari studi literatur, jelas Tomi, ganja hampir sama dengan rokok. Ganja tidak pernah menimbulkan overdosis dan tidak menimbulkan sifat agresif. “Tetapi semua itu harus dibuktikan lewat penelitian” pungkasnya.


NAH, para pembaca yang budiman, sekarang Anda sudah tahu manfaat positif ganja. NAMUN, MENGAPA GANJA DILARANG DI INDONESIA ??? Untuk mengetahuinya, silakan Anda membaca terus halaman ini sampai habis. Ingat !!! Harus sampai habis. Karena kalau tidak, kami tidak bertanggung jawab atas efek-efek yang tidak diharapkan.


B. MANFAAT NEGATIF GANJA

Dalam penelitian meta analisis yang dilakukan para ahli dari Universitas Cardiff dan Universitas Bristol, Inggris, terungkap adanya kaitan antara pencandu ganja dengan meningkatkan risiko schizophrenia, yakni adanya peningkatan gejala seperti paranoid, mendengar suara-suara dan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Selain faktor kecanduan ganja, para ahli juga mempertimbangkan faktor adanya kelainan jiwa, seperti depresi.

THC diduga memiliki sifat menurunkan reaksi kekebalan, menurut François Mach dari University Hospital Jenewa, Swiss. Senyawa itu mengikat protein yang disebut CB2 yang ada di permukaan sel-sel kekebalan tubuh.Dikatakan para peneliti, keuntungan penggunaan THC bagi penderita atherosclerosis hanya didapatkan dalam dosis tertentu saja. Pada dosis yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, THC tidak memiliki efek pengobatan bagi penyumbatan pembuluh darah. Ini serupa dengan manfaat minuman anggur untuk mencegah serangan jantung, dimana segelas Bordeaux bisa mengurangi resiko, namun meminumnya dalam jumlah terlalu banyak justru akan meningkatkan resiko.

THC juga mengikat reseptor anandamide dan menekan kegiatan pada hipokampus, daerah otak yang terutama dipakai untuk belajar, ingatan dan emosi. Penelitian menunjukkan bahwa perilaku yang dipelajari dirusak oleh penggunaan ganja. Ini mengambil wujud kesulitan dalam perhatian, daya ingat dan belajar–semua dirusak pada para mahasiswa yang memakai banyak ganja, bahkan setelah mereka berhenti memakainya selama 24 jam.

Efek ganja yang terberat adalah di otak. Kerusakan otak yang terjadi merupakan kerusakan yang irreversible atau tak dapat diubah. Efek ganja di otak tergantung dari lama, jumlah dan cara pemakaian. Efek yang terjadi ialah euforia, rasa santai, mengantuk dan berkurangnya interaksi sosial. Pada kasus-kasus keracunan (pemakaian dalam jumlah sangat banyak) dapat muncul perasaan curiga yang berlebihan (paranoid), halusinasi visual. Sepanjang pengetahuan kami, sampai saat ini belum ada teknik transplantasi untuk menggantikan bagian-bagian otak yang telah rusak.

Menurut Tomi, karena sifatnya sebagai halusinogen dan dapat menimbulkan euforia, efek negatif ganja adalah membuat orang menjadi malas. Efek paling buruk dari ganja karena menjadikan reaksi pemakai lebih lambat, dan peganja cenderung kurang waspada.

Pemakai ganja mudah kehilangan konsentrasi,denyut nadi cenderung meningkat, keseimbangan dan koordinasi tubuh menjadi buruk, ketakutan, mudah panik, depresi, kebingungan dan berhalusinasi. Dampak fisik lain, dalam paru, ganja membuat banyak dampak pada kesehatan seperti asap tembakau-batuk harian, dahak, bronkitis dan kerentanan yang lebih tinggi terhadap selesma dahak. Pemakaian ganja jangka panjang merusak paru.

Karena penghisap ganja menghirup dan menahan asap dalam-dalam di paru-paru, tampaknya mereka terpejan pada tingkat karbon monoksida tiga sampai lima kali lebih tinggi daripada penghisap tembakau. Ganja meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Seperti hampir semua narkoba, ganja tidak baik pada kehamilan. Penggunaan ganja oleh wanita hamil meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan lebih rentan terhadap beberapa masalah kesehatan.

Ibu menyusui yang menghisap ganja menyebarkan THC pada bayinya melalui ASI, dengan risiko pada pengembangan gerak si bayi. Anak-anak yang menghisap ganja secara pasif menunjukkan lebih banyak tabiat yang buruk, pengisapan ibu jari, dan kemarahan dibanding anak yang tidak terpajan.


NAH, APA YANG ANDA RASAKAN, PIKIRKAN, DAN ANDA LAKUKAN SETELAH MEMBACA ARTIKEL INI ??? Apakah Anda masih menjepit selinting ganja ? Atau, sekarang Anda langsung berlari menjauh dari………rumah menuju rumah bandar ganja ? Atau, Anda langsung berhenti seketika dan tidak lagi mengkonsumsinya ?

You have your own life. Hidup Anda adalah hidup Anda. Maka, Andalah yang menentukan sikap terhadap hidup Anda. Anda mau memakai ganja atau tidak, itu terserah Anda. Artikel ini hanya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Anda maupun hanya sebagai pengisi waktu luang Anda (sekali lagi, daripada membuka situs yang sudah diblokir).

Ganja bisa menjadi kawan dan lawan. Tinggal bagaimana tingkat kedewasaan dan tanggung jawab kita dalam menyikapinya.

Semoga, artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda. Jika ada kekurangan mohon dimaafkan. Namun, jika ada kelebihannya, mohon dikembalikan. hehehehe ....

Salam Damai......

6 comments:

  1. salam kenal bro..
    thanks infonya berguna
    mampir ke blog saya www.ferysunarya.blogspot.com artikel tentang ganja dan comentari

    ReplyDelete
  2. yyaaaa kawan...thanks tas kunjungannya....
    Salam Damai....... ^^,

    ReplyDelete
  3. Sanjungan adalah teror..hehehe...kata mas tukul arwanarasta..haha..Thanks kawan ats pujiannya...jadi mkin smgat nih...hehe...salam damai...

    ReplyDelete
  4. Semua tergantung diri sendiri ... mau d bawa positif atau negatif ??

    ReplyDelete
  5. trims ya atas informasinya...sangat berguna buat anakku yang akan tumbuh remaja...

    ReplyDelete

Ucapkan Rasa tentang itu...